(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-1885391796017373", enable_page_level_ads: true }); pengen tau Cara memberi tahu yg baik dengan cara yg benar - {PeTa}PeTa

Cara memberi tahu yg baik dengan cara yg benar

Assalamualaikum…Wr… Wb. Sahabat sekalian, pada kesempatan kali ini saya ingin menuliskan sesuatu yg jarang orang ketahui, seperti judul di atas yaitu “Cara memberi tahu yg baik dengan cara yg benar” bagaimana caranya, yuk disimak.

Dalam kehidupan kita banyak sekali kita mendapatkan pelajaran dari orang lain seperti Guru, atau Orang Tua. Benar tujuan mereka baik tapi terkadang cara mereka yg salah atau kurang tepat, maka dari itu kita harus bisa menggunakan cara yang tepat agar apa yg kita maksud baik dapat diterima dengan baik pula. Sebagai contoh silahkan simak beberapa kasus berikut:

Pertama, misal anak anak 10 tahun main korek bakar bakar rumput atau bakar kertas atau kembang api, tapi terkadang Orang Tua atau Guru memperingatkan sianak dengan maksud jangan bermain api nanti terjadi kebakaran atau kita terbakar, namun cara mereka bisa dibilang salah atau tidak tepat. Misal kita diberi tahu dengan cara dibentak atau dipukul atau di rampas koreknya dan kita di marahi sambil dipukul pukul itu tentu cara yg tidak efektif dan tepat.

Untuk anak dengan seusia tersebut banyak yg ia ingin tau, rasa keinginan tahuannya tersebut membuatnya penasaran dan ingin mencoba, lalu bagaimana peranan orang tua dalam hal tersebut.

Beri tahu mereka dengan cara yg baik, misalkan ketika anak tersebut sedang asik bermain api jangan di larang biarkan saja ia bermain sampai ia puas, lalu bagaimana bila ia terbakar atau membakar rumah atau yg lain.

Dampingi ia, ajarkan ia bahwa api kecil dapat menjadi api yg besar yg dapat membakar tubuh kita atau rumah, berilah ia ilmu pengetahuan mengenai hal itu agar ia menjadi paham, bila ia masih bertanya berarti ia masih ingin tahu dan masih penasaran, jawablah dengan santai sambil menunjukkan contoh, jangan di marahi atau di larang ia bermain api, justru cara tersebut akan membuat ia penasaran dan akan mencoba berbagai eksperimen berbahaya mengenai api tersebut tanpa sepengetahuan orang lain. Ini adalah tindakan berbahaya.




Kedua, ialah sering terjadi anak bermain pisau nah saat sianak bermain pisau tentu ada hal yang membuat ia penasaran tentang benda tajam tersebut, lalu terkadang orang tua atau guru justru melarang hal tersebut dengan alasan tindakan bermain pisau tersebut berbahaya, sebenarnya yang dilakukan orang tua atau guru tersebut bertujuan atau mempunyai maksud yang baik, namun kurang tepat karena rasa penasaran pada anak tidak hilang, nah cobalah tawari ia buah, lalu pinjalah pisau tersebut dengan wajah tersenyum seolah membujuknya, potonglah buah buahan tesebut ,memakai pisau itu lalu potong buah tersebut menjadi beberapa potongan serta jelaskan fungsi pisau tersebut katakan bahwa “ pisau ini tajam pisau ini untuk motong buah” atau dengan gaya anda sendiri, lalu berikan potongan buah tersebut padanya. maka dengan cara tersebut sianak akan berkurang rasa penasarannya.


Kedua, setelah hal pertama lanjutkan hal kedua yaitu alihkan pandangan atau fokusnya pada pisau, bisa dengan membacakan buku cerita, atau hal hal menarik lainnya yang dapat mengedukasi sianak. Jangan langsung mengambil atau merampas pisaunya karena hal tersebut akan membuat ia akan terus penasaran.

Dukunglah segala rasa keingin tahuannya, ciptakan rasa puas akan membuat ia mengerti, selalu dampingi ia, anak diusia tersebut memiliki banyak kreatifitas yg bila tidak dimanage dengan baik atau tidak di dampingi akan menjadi bencana, karena anak diusia tersebut mampu membuat eksperimen eksperimen dari benda benda yg ada, dan cenderung ceroboh karena ketidak tahuannya. Maka dari itu sebagai orang tua atau guru sebaiknya mendampinginya agar bisa memantau segala aktivitasnya dan memberi tahu bila ia berbuat salah, yang terpenting adalah jangan dimarahi, dimarahi akan membuat ia belajar melawan.

Ingat terkadang orang tua atau guru, memberi tahu sesuatu dengan maksud dan tujuan yg baik, tetapi terkadang cara mereka tidak tepat, untuk itu perlu cara yg tepat agar maksud yg tadinya baik bisa di pahami karena caranya sudah tepat. Sering kali pula pertengkaran orang tua justru menjadikan anak sebagai korban, awas suatu saat anda para orang tua pun bisa menjadi korban anak anda seperti yg orang tua pernah lakukan.





Sekian tulisan saya kali ini, mohon maaf bila ada kesalahan pengetikan atau kata kata yg menyinggung. Bila ada kritik atau saran bisa menulisnya di kolom komentar dibawah postingan ini. Akhirnya Wassalamualaikum…. Wr… Wb.