(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-1885391796017373", enable_page_level_ads: true }); pengen tau Ancaman dibidang Ekonomi - {PeTa}PeTa

Ancaman dibidang Ekonomi

Ancaman dengan dimensi ekonomi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ancaman Internal dan ancaman Eksternal. Ancaman internal merupakan suatu ancaman yang timbul dan muncul dari dalam negeri itu sendiri, sedangkan ancaman eksternal adalah bahaya yang berasal dari pengaruh negara luar.










A. Ancaman Internal

1. Pengangguran

Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan guna mengatasi masalah pengangguran:


  v  Mendorong kemajuan pendidikan.

  v  Terus memenuhi serta mengasah keterampilan dalam rangka peningkatan latihan kerja.
  v  Terus memperbaiki dan meningkatkan kewiraswastaan.
  v  Mendorong terbukanya segala bentuk kesempatan usaha-usaha informal.
  v  Upaya peningkatan usaha transmigasi.
  v  Secara intensif terus mendorong program keluarga berencana.
  v  Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk dapat bekerja ke luar negeri.
   vMenciptakan lapangan kerja baru dan menjadikannya sebagai solusi dalam memberantas kemiskinan.
  v  Pemanfaatan teknologi tepat guna agar terjadi pemerataan terhadap kesempatan kerja.

2. Inflasi
Definisi inflasi yaitu terjadinya peningkatan harga-harga secara terus-menerus. Hal ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu konsumsi masyarakat yang semakin meningkat, terdapat kelebihan likuiditas di pasar, dan sebagai tanda bahwa ada ketidaklancaran terhadap distribusi barang.
Untuk mengatasi masalah inflasi, ada beberapa hal yang dapat diterapkan, yaitu:  
  v  Kebijakan Moneter
  v  Kebijakan Fiskal
  v  Kebijakan Non Moneter
  v  Menganjurkan kepada para pengusaha untuk menaikkan hasil produksinya.
  v  Menekan tingkat upah.
 vPemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
  v  Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
  v  Hyper Inflation
  v  Penurunan nilai uang
  v  Devaluasi

  Ø  Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
  Ø Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi.
  Ø  Pengertian Kebijakan non Moneter. kebijakan non moneter adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan peningkatan produksi, kebijakan upah buruh dan pengawasan harga.
  Ø  Hyperinflation adalah turunnya kepercayaan terhadap mata uang.  Harga juga ikut naik saat hyperinflation sama halnya dengan suatu kondisi inflasi yang tinggi.  Namun kenaikan harga tersebut bukan karena tingginya permintaan, melainkan karena orang ingin segera membelanjakan uangnya.  Dengan kata lain orang lebih rela membayar berapa saja untuk suatu hal (barang atau komoditas) yang bukan mata uang mereka.
  Ø  Devaluasi adalah menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi, biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing.
  Ø  Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.

3. Infrastruktur yang tidak memadai
Guna mengatasi masalah ini, dapat dilakukan dua cara, yaitu pendanaan infrastruktur dan pembangunan infrastruktur.

4. Sistem ekonomi yang tidak jelas
Sistem perekonomian dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang digunakan oleh negara dengan tujuan untuk mengalokasikan sumber daya menjadi milikinya, kepada individu ataukah organisasi yang ada dalam negara tersebut.
Cara mengatasinya antara lain:
Ø  Penciptaan iklim usaha yang kondusif
Ø  Mengatur faktor produksinya
Ø  Perekonomian terencana
Ø  Perekonomian pasar

B. Ancaman Eksternal
Ancaman non militer yang bersifat eksternal yaitu:

1. Indikator kinerja ekonomi buruk
Dalam menghadapi tantangan ini, sangat diperlukan kerjasama di antara pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya suatu kerjasama yang baik, maka hal ini dapat menjadi pemicu kemajuan kinerja ekonomi secara bersama-sama. Dan pada akhirnya, tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan.

2. Daya saing rendah
Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan upaya percepatan pembangunan perekonomian nasional dengan kualitas yang lebih baik agar memiliki daya saing yang tinggi.

3. Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi
Sikap kurang siap dalam menghadapi globalisasi juga menjadi ancaman yang tidak dapat diabaikan. Maka dari itu perlu diciptakan dan dibentuk generasi penerus yang memiliki wawasan luas dan didasari oleh beragam kekayaan budaya sehingga tidak akan mudah terpengaruh dan terjerumus ke dalam budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan indonesia. Jadi, negeri tercinta ini harus terus mengupayakan peningkatan pendidikan serta teknologi informasi komunikasi.

4) Ketergantungan yang tinggi pada pihak asing
Ancaman seperti ini sebenarnya dapat dihadapi dengan menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara yang memiliki peran penting dalam tatanan ekonomi-politik dunia. Disamping itu ikatan yang baik tersebut secara perlahan akan memberi pengaruh positif terhadap kemajuan ekonomi dalam negeri, sehingga pada akhirnya tidak akan timbul rasa ketergantungan yang terlalu besar.

                                                       Komentar
  1.      Untuk mengatasi kemungkinan ancaman internal yang terjadi perlu adanya dukungan dari pemerintah, kepada masyarakat serta pelaku ekonomi agar hal tersebut dapat terhindarkan. Selain dukungan dari pemerintah masyarakat juga yang dalam hal ini adalah pelaku ekonomi juga harus berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk mencegah kemungkinan ancaman yang akan terjadi dengan sama sama menjaga kesetabilan perekonomian Indonesia melalui kebijakan kebijakan pemerintah.

  2.      Jika kita berbicara mengenai ancaman eksternal, maka yang dapat dilakukan dalam hal ini pemerintah dan juga masyarakat Indonesia adalah  kreativitas dan meningkatkan kemampuan diri guna mampu bersaing di kancah dunia dalam era globalisasi sekarang ini. Seperti misalnya kemampuan dalam hal teknologi, kemampuan bahasa asing, dan kemampuan dalam hal menciptakan ide ide baru yang bertujuan untuk inovasi suatu produk teknologi. Maka dari itu masyarakat dituntut untuk dapat memenuhi permintaan tersebut yaitu kemampuan bersaing. Kita tahu bahwa dari tahun ketahuan Indonesia selalu banyak mengimpor seperti salah satunya produk produk teknologi digital berupa komputer, gadget dll. Itu menunjukkan bahwa masyarakat serta pemerintah Indonesia belum mampu menciptakan produk sejenis yang dapat bersaing dengan produk luar.